Derasnya arus modernisasi diberbagai bidang telah membawa dampak
perubahan yang cukup signifikan terutama terkait dengan rasa
kebersamaan, kegotongroyongan berubah menjadi rasa individualistik.
Sikap cuek, acuh terhadap lingkungan sekitarnya semakin menonjol di
setiap individu. Harmonisasi kehidupan bermasyarakat telah berubah dan
sikap saling menghormati telah ditinggalkan. Kekuatan hubungan
kekerabatan antar warganya saat ini telah melemah seiring dengan
derasnya arus informasi dan teknologi sebagai imbas dari sebuah
modernisasi.
Imbas dari hilangnya nilai-nilai kearifan lokal dan budaya ketimuran
misalnya yang paling mudah adalah banyaknya terjadi kerusuhan antar
etnis di berbagai daerah di negeri ini, bahkan sesama etnis bisa menjadi
perang lokal hanya disebabkan oleh sebuah persoalan sepele. Tidak hanya
itu saja semakin lunturnya nilai-nilai budaya lokal di kalangan remaja
negeri ini, bahkan yang lebih menyedihkan lagi adalah para remaja negeri
ini tidak lagi bisa mengenali budaya negerinya, mereka lebih paham akan
budaya barat yang serba individualistik. Kemudian imbas yang lain
adalah memudarnya semangat gotong royong di setiap elemen masyarakat,
bahkan nilai-nilai kegotongroyongan ini bisa digantikan dengan sebuah
nilai yang bernama uang. Cukup dengan membayar sekian rupiah maka
berarti sudah bebas dari kewajiban untuk ikut bergotong royong. Padahal
dengan gotong royong akan menambah dan mempererat nilai-nilai
kebersamaan dalam elemen masyarakat. Namun karena nilai-nilai individual
saat ini telah menguasai setiap elemen masyarakat maka gotong royong
sebagai sebuah nilai kearifan lokal turut menghilang seiring dengan
kemajuan zaman.
Terkait dengan hal tersebut di dusun kita Dawukan nilai-nilai gotong royong sampai saat ini masih mengakar dalam benak sanubari para warganya. Hal ini dibuktikan ketika akhir-akhir ini sering di laksanakan kegiatan gotong royong di setiap minggu pagi persiapan pembangunan tempat wudlu masjid Nurul Hidayah, serta pada saat pembongkaran lantai masjid yang dilaksanakan pada malam hari. Antusiasme warga yang bagus, terutama ketika pembongkaran lantai masjid, diperkirakan tidak selesai pada malam itu, namun nyatanya bisa selesai juga.
Sumber: Fajar
0 comments :
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar. Mohon Jangan Nyepam..